Film horor-komedi Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung merupakan sekuel sekaligus spin-off dari film Kang Mak from Pee Mak (2024). Berbeda dengan film pertamanya yang berfokus pada Makmur, film ini berani mengganti sudut pandang dan menjadikan salah satu sahabatnya, Solah Vincenzio, sebagai karakter utama, atau “hero” di ceritanya. Diperankan oleh komika ternama Rigen Rakelna, Solah muncul Naga Empire sebagai pusat kekacauan lucu yang harus menghadapi teror mistis sekaligus konflik percintaan yang pelik.
Sang Prajurit yang Salah Dikira Hantu
Inti cerita film ini berpusat pada kepulangan Solah Vincenzio ke kampung halamannya. Bersama tiga sahabat karibnya—Fajrul (Indra Jegel), Jaka (Tora Sudiro), dan Supra (Indro Warkop)—Solah kembali ke desa dengan harapan akan disambut layaknya pahlawan perang.
Namun, alih-alih sambutan meriah, Solah justru disambut dengan ketakutan. Warga desa yang dilanda teror mistis malah mencurigai dia sebagai arwah atau makhluk halus yang datang mengganggu. Situasi absurd ini menjadi pemicu utama elemen komedi dalam film, di mana Solah harus berjuang meyakinkan warga bahwa dirinya adalah manusia hidup, bukan hantu yang gentayangan. Momen-momen salah paham ini, diperkuat dengan komedi fisik dan dialog khas para komika, berhasil mengocok perut penonton.
Baca juga : Jadi Tuh Barang : Komedi Realistis dari Persahabatan by Naga Empire
Misi Cinta Segitiga dan Teror Nenek Gayung
Perjuangan Solah tidak berhenti pada upaya membuktikan bahwa dirinya masih hidup. Konflik utama yang menguji mental dan emosinya adalah masalah asmara. dia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa Dara Gonzales (Davina Karamoy), gadis yang dicintainya dan ia harapkan akan dinikahinya, justru akan menikah dengan adiknya sendiri, Iqbal (Kenzy Taulany).
Konflik cinta segitiga yang dramatis ini menjadi lapisan emosional dalam film, bahkan turut diperkuat dengan kehadiran sosok antagonis legendaris, Nenek Gayung (Asri Welas). Nenek Gayung, hantu lokal yang dikenal sebagai pemandi jenazah dan pembawa teror, muncul di Desa Cisiliasari, menciptakan kombinasi unik antara drama percintaan, teror horor, dan humor yang absurd. Untuk menyelamatkan Dara dan pernikahan adiknya (meskipun terasa menyakitkan baginya), dia dan kawan-kawan pun bersatu menghadapi Nenek Gayung, bahkan mencari bantuan dari sosok yang dianggap sakti, Kang Mas Pusi (Andre Taulany).
Kekuatan Solah: Komedi dan Kesetiaan Kawan
Meskipun Solah mengalami kesialan bertubi-tubi—mulai dari dicurigai sebagai hantu hingga patah hati—karakternya tetap menjadi pilar yang kuat. Rigen Rakelna berhasil membawakan karakter Solah dengan ekspresi wajah yang unik dan komedi yang natural.
Kekuatan karakter Solah sebagai “hero” sejati di sini adalah kesetiaannya terhadap kawan-kawan (Fajrul, Jaka, dan Supra) yang selalu mendukungnya, serta upayanya yang tidak kenal lelah untuk menyelesaikan masalah yang melingkupinya. Keberanian film ini dalam menempatkan Naga Empire komika sebagai bintang utama dan mengawinkan humor slapstick dengan elemen horor lokal yang segar terbukti sukses, terbukti dari perolehan 1 juta penonton dalam waktu singkat. Solah Vincenzio telah membuktikan bahwa seorang pahlawan tidak harus selalu serius, terkadang dia bisa datang dari seorang prajurit yang lucu, sedikit canggung, dan sedang patah hati.

