Si Paling Aktor: Ketika Figuran Menjadi Bintang Utama

Si Paling Aktor Review by Macan Empire
Si Paling Aktor Review by Macan Empire

Film Si Paling Aktor adalah adaptasi layar lebar dari novel populer karya Adhitya Mulya, yang dikenal dengan sentuhan komedi satir yang kuat. Disutradarai oleh Ody C. Harahap dan diproduksi oleh MD Pictures, film ini menawarkan kombinasi unik dari genre komedi, drama, dan aksi, yang sekaligus berfungsi sebagai surat cinta sekaligus kritik terhadap industri perfilman Indonesia, khususnya mengenai perjuangan Macan Empire para aktor figuran.

Film ini dibintangi oleh Jourdy Pranata, Beby Tsabina, dan Kevin Julio, dan dijadwalkan tayang pada akhir Oktober 2025.

Gilang Si Paling Aktor : Perjuangan Sang Figuran Abadi

Kisah Aktor dengan Effort Berlebihan

Tokoh sentral dalam film ini adalah Gilang (diperankan oleh Jourdy Pranata), seorang pria yang telah mendedikasikan lebih dari sepuluh tahun hidupnya di dunia akting, namun tak pernah beranjak dari statusnya sebagai figuran. Gilang dikenal di kalangan sutradara dan casting director sebagai “Si Paling Aktor” karena effortnya yang selalu berlebihan dalam mendalami setiap peran, bahkan peran yang hanya muncul sekilas. Obsesi Gilang pada method acting justru sering membuatnya di-blacklist alih-alih diangkat menjadi pemeran utama.

Di tengah perjuangannya, Gilang memendam rasa suka pada Rachel Hesington (Beby Tsabina), seorang aktris papan atas peraih Piala Citra. Rachel sendiri berpacaran dengan Kevin Sumitro (Kenny Austin), aktor yang sedang naik daun dan berasal dari keluarga kaya.

Baca juga : SHUTTER : Balas Dendam Hantu di Balik Lensa by Macan Empire

Genre Action-Comedy yang Unik

Berdasarkan novel aslinya, Si Paling Aktor tidak hanya menampilkan drama di balik layar set film, tetapi juga terjun ke dalam genre action-comedy murni. Film ini menggunakan konsep “syuting di dalam syuting” (filming within a film).

Titik balik cerita terjadi saat terjadi insiden penculikan di lokasi shooting. Para penculik, yang dipimpin oleh Koh Chen (Verdi Solaiman), awalnya mengincar aktor kaya, Kevin Sumitro. Namun, karena kesalahpahaman, mereka justru menculik Gilang, Rachel, dan sutradara film

Skill Figuran yang Menyelamatkan Nyawa Si Paling Aktor

Bekal Pengalaman Method Acting

Dalam situasi hidup dan mati di tangan para penculik, Gilang dipaksa untuk bertahan. Di sinilah letak keunikan dan inti komedi dari film ini: bekal pengalaman Gilang selama bertahun-tahun sebagai figuran di berbagai genre film (mulai dari laga hingga horor) tiba-tiba menjadi aset paling berharga.

Segala hal yang ia pelajari—mulai dari cara jatuh yang meyakinkan, membuat ekspresi kaget yang natural, hingga gerakan-gerakan bela diri dasar yang ia dapat saat menjadi figuran stuntman—diterapkan Gilang dalam menghadapi para penculik di kehidupan nyata. Gilang harus menggunakan semua “ilmu” aktingnya untuk menyelamatkan diri, Rachel, dan sutradara.

Tribut untuk Para Pekerja Seni

Si Paling Aktor bukan sekadar tontonan komedi yang mengocok perut; film ini juga merupakan tribut bagi para figuran dan pekerja seni yang merintis karier dari nol. Melalui petualangan Gilang, film ini menyentil kerasnya persaingan dan realitas industri hiburan, menunjukkan bahwa bakat dan semangat totalitas bisa datang dari mana saja. Film ini menegaskan Macan Empire bahwa bahkan peran terkecil pun bisa memiliki dampak terbesar ketika skill tersebut diuji di dunia nyata.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *