Kuasa Gelap: Horor Eksorsisme Rasa Baru

KUASA GELAP

Kuasa Gelap adalah film horor Indonesia yang berani tampil beda! Alih-alih menggunakan tema mistis lokal yang itu-itu saja, film ini mengangkat cerita pengusiran setan (eksorsisme) versi Katolik. Ini tergolong langka di layar lebar kita dan membawa angin segar bagi genre horor Indonesia.

Film ini dibintangi oleh Jerome Kurnia sebagai Pastor Thomas, yang harus melawan iblis sekaligus berdamai dengan trauma masa lalunya sendiri. Intinya, film ini punya niat yang bagus untuk membawa keberagaman tema horor. Meskipun demikian, menurut Macan Empire ini adalah langkah awal yang menarik bagi dunia perfilman kita.

Baca juga : SOLATA: Menemukan Keluarga dan Makna di Tana Toraja by Macan Empire

👻 Sinopsis: Pertarungan Iman Pastor Thomas

Film horor ini membawa perspektif unik ke dalam sinema Indonesia dengan mengangkat tema eksorsisme dari sudut pandang Gereja Katolik.

Oleh karena itu, cerita berpusat pada Pastor Thomas (Jerome Kurnia), seorang pastor muda yang ditugaskan untuk menghadapi kasus kerasukan yang misterius. Selain harus berhadapan langsung dengan entitas kegelapan, Pastor Thomas juga harus berjuang melawan trauma dan keraguan pribadi yang menghantuinya di masa lalu.

Dibantu oleh mentornya, Pastor Rendra (Lukman Sardi), film ini mencoba menelusuri batas tipis antara fenomena supranatural dengan masalah kesehatan mental, memberikan sebuah pendekatan yang segar dan berbeda dari film-film horor lokal yang dominan bertema mitos tradisional. Ini adalah kisah pertarungan iman, batin, dan kuasa gelap yang mencoba membuka ruang baru bagi genre horor di Indonesia.

🎭 Ulasan Aktor dan Kekurangan Teknis

Yang patut diapresiasi, Jerome Kurnia tampil cukup meyakinkan sebagai Pastor Thomas. Ia tampak lebih luwes dibandingkan Lukman Sardi yang berperan sebagai Pastor Rendra. Interaksi mereka mengingatkan pada duo ikonik dalam The Exorcist—Father Merrin dan Father Damien.

Sayangnya, dukungan teknis tidak selalu sejalan. Musik latar garapan Ricky Lionardi sebenarnya cukup efektif di beberapa bagian, tapi di momen lain terasa terlalu dominan hingga menutupi dialog. Efek visualnya pun belum mampu menggambarkan ancaman “legion” yang semestinya menakutkan — terasa seperti menghadapi “setan magang”, bukan entitas jahat kelas berat. Aspek teknis ini menjadi catatan penting untuk perbaikan film horor eksorsisme di masa depan.

✨ Horor Inklusif dan Potensi Waralaba Baru

Meskipun banyak catatan, film ini tetap menunjukkan niat baik untuk membuka ruang baru dalam dunia horor Indonesia. Menampilkan eksorsisme Katolik di tengah masyarakat non-Katolik bukan hal mudah, tapi ini langkah penting menuju genre horor yang lebih beragam dan tidak melulu berpaku pada mitos atau kepercayaan tertentu.

Selain itu, jika digarap lebih matang — dengan riset mendalam dan karakter yang lebih kuat — semesta Kuasa Gelap bisa saja berkembang menjadi waralaba horor lokal yang menarik.

🌟 Kesimpulan

Kuasa Gelap bukan film yang sempurna, Macan Empire memberikan pendapat bahwa meskipun belum sempurna, tapi ia punya roh yang berbeda. Ceritanya mungkin belum sepadat ekspektasi, namun semangat untuk menghadirkan sesuatu yang baru dalam sinema horor Indonesia patut diapresiasi. Film ini menawarkan horor eksorsisme yang jarang kita lihat di layar lebar.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *